Nenek Soes

Aku pencinta kue soes. Kata nenekku, dari jaman aku masih duduk di bangku TK, tiap kali mampir ke toko roti, yang kucari selalu kue soes. Apalagi kalau menemukan soes vla kuning dengan irisan nangka, wuihh bagiku surga sekali. Dijamin langsung minta dibelikan 2 buah,hehe.

Kegemaran itu rupanya terbawa kemanapun aku pergi. Setiap singgah di toko kue kota manapun, yang kutanyakan pertama adalah kue soes. 

Sore ini, aku berada di Jogja selama 3 hari ke depan sebagai delegasi kantor mengikuti training regional. Setelah check-in hotel, aku dan teman-teman sepakat mencoba wisata kuliner Bakso Pak Narto yang berada di Jalan Gejayan. Bakso ini memang terkenal enak,  terlebih warungnya bersih. 
Kami sedang bercanda sambil menunggu pesanan ketika seorang perempuan seusia nenekku menyapa dengan suara parau. 
"Jeng, monggobngersaaken roti sus? Eco lho jeng, kulo damel piyambak" (Mbak, silakan kue sisnya. Enak lho, buatan saya sendiri). Seorang temanku melambaikan tangan dengan sopan. Beberapa yang lain menjawab hampir bersamaan "Gak bu, maka..". Aku lekas memotong "Sebentar..soes ya bu? Coba lihat bu". Si nenek membawa keranjang dari anyaman bambu, sehingga kami harus agak menepi agar tidak mengganggu lalu-lalang pengunjung warung. 
Kami mengobrol banyak. Tentang pekerjaannya sebagai penjual soes selama 20 tahun sejak suaminya meninggal. Meskipun anaknya telah sukses, nenek tetap ingin berjualan kue soes. Baginya, ini adalah pekerjaan yang ia cintai. Meskipun setiap hari harus bangun jam 3 untuk membuat adonan, ia tak keberatan. Dari sinar matanya aku bisa melihat semangat berkarya yang sangat tinggi. 

Akhirnya, aku membeli 5 buah kue soes-nya. Ia kelihatan sangat gembira. Ketika kucicipi, wahh..enak. Tanpa irisan nangka memang. Vla-nya pun putih. Tapi tetap enak. Setelah transaksi selesai, nenek berpamitan. Seperti biasa, penjual tradisional sepeti dia akan mendoakan kita panjang-panjang ketika barang dagangannya dibeli dalam jumlah (yang menurut dia) banyak. Ah, aku terharu sungguh. 

Kembali ke meja, aku menawarkan kue soes pada teman-temanku. Ternyata mereka menyukainya, meski awalnya meragukan hanya karena itu bukan roti ber-merk seperti yang biasanya ada di supermarket.

Sampai kini, tiap kali aku merasa lelah&jenuh dengan pekerjaan, aku ingat nenek soes itu. Dia inspirasi tentang kecintaan berkarya. 

Comments

Popular posts from this blog

Cultural Leadership

Menjemput Impian

Dear Future Hubby