5 Menit untuk Ratusan Menit Berikutnya

Minggu kemarin saya jalan-jalan ke Pasar Jatinegara. Saya istilahkan jalan-jalan karena tidak ada rencana untuk membeli sesuatu. Saya hanya kangen suasana riuh pasar tradisional, dari tukang parkir yang mengarahkan mobil, penjual dan pembeli bertransaksi, hingga anak-anak yang matanya tak berkedip ketika melewati toko mainan. Bagi saya, itu semua seni. Hiburan setelah seminggu berjibaku di kubikel 2x2 m2.

Setelag melewati jembatan penyeberangan, sampailah saya di depan pintu pasar. Seorang penjual bros menawarkan dagangannya. Kasihan melihat penjual yang terlihat lelah di bawah terik matahari, saya akhirnya membeli 2 buah bros berbahan perak bakar dihiasi batu giok. Saya memilih model bros yang tidak banyak mutenya, karena berdasar pengalaman bros yang banyak mutenya kurang tahan lama. 

Setelah sampai di rumah, saya mencoba brosnya. Cukup unik, saya suka. Tiba-tiba terdengar suara pintu ruang tamu diketuk. Saya terkejut dan tak sengaja menjatuhkan bros itu. Apa yang terjadi? Batu giok dalam bros itu patah menjadi dua bagian. Saya jadi teringat kata-kata pedagang bros tadi. "Ini awet kok, mba. Tidak mudah pecah juga gioknya. Saya sudah memakainya selama 1 tahun, masih utuh dan bagus", jelasnya. Saya bertanya-tanya, mengapa penjual itu spesifik sekali menjelaskan gioknya? Jangan-jangan memang selama ini sudah banyak pelanggan yang mengeluhkan gioknya yang mudah peca

Ah, sudahlah. Terlepas dari kemungkinan bahannya kurang bagus, saya mengakui kecerobohan saya yang menyebabkan bros itu jatuh. Tapi satu hal saya catat, bahwa seringkali pedagang menawarkan dagangan melebihi kualitasnya. Mungkin dalam 5 menit dagangannya dibeli. Tapi setelah itu, sangat kecil kemungkinan pembeli menjadi pelanggan setelah kecewa. Padahal, bukan tidak mungkin pembeli tersebut berniat memborong dagangannya dalam jumlah besar. 

Kesimpulan dari kejadian di atad adalah janganlah kita mempertaruhkan keuntungan jangka panjang demi keuntungan jangka pendek. Dalam hal ini, memiliki pelanggan yang setia akan lebih menguntungkan daripada pembeli sesekali ataupun dadakan.






Comments

Popular posts from this blog

Cultural Leadership

Menjemput Impian

Dear Future Hubby